Penggunaan Email & Blog

| | 0 komentar

Nama kelompok :
10103 Anggita Windy
10107 Christin Siahaan
10121 Putri Olwinda

Penggunaan email dan blog merupakan salah satu contoh metode proses pembelajaran yang cukup efektif. Tidak hanya mempunyai dampak positif bagi para pendidik, tetapi juga berdampak positif untuk murid itu sendiri. Sebagai contoh, dengan adanya email dan blog, suasana dalam proses pembelajaran akan berganti, yang tadinya suasana belajar bersifat monoton dimana semuanya hanya tertuju bahwa belajar itu dilakukan hanya didalam kelas dan juga kita hanya terpaku bahwa guru adalah satu-satunya yang mempunyai ilmu pengetahuan, menjadi tidak monoton atau menjadi lebih aktif.

Adanya hal itu, menunjukkan bahwa guru benar-benar mempunyai kreativitas dalam pemilihan sistem pengajaran, guru memberikan kesempatan kepada siswanya, untuk berkembang, bukan hanya berkembang dalam intelektual tetapi juga berkembang dalam skill mempergunakan teknologi yang bisa dikatakan sudah sangat berkembang. Hal itu nantinya akan mempersiapkan diri si anak murid untuk mencari pekerjaan dimasa depan, yang membutuhkan keahlian teknolgi dan keahlian berbasis teknologi. Guru memberikan kesempatan kepada si murid untuk mengeksplorasi dunia, untuk mendapatkan informasi-informasi dari berbagai negara, dengan menggunakan email dan blog murid-murid dapat berkomunikasi dengan murid-murid lain dari sekolah lain yang berada di negara bagian atau negara lainnya, mereka bisa saling berbagai informasi yang berkaitan dengan pendidikan.

Email dan blog juga memberikan dampak yang sangat positif bagi murid-murid yang pasif dalam kegiatan pembelajaran pada saat tatap muka, yang mungkin mereka sendiri memiliki potensi positif lain dalam berkarya, yang seutuhnya dapat mereka cetuskan, khususnya karya tulis yang nantinya dapat dilihat oleh orang banyak.

Bukan hanya itu, email dan blog juga memungkinkan murid dan guru menjadi lebih dekat, dan dengan email dan blog, guru tetap bisa memberikan pelajaran atau pengajaran kepada si murid walaupun murid dan guru terpisah jauh.

Dari fenomena pendidikan di Indonesia khususnya Medan, penggunaan email dan blog dalam proses pembelajaran belum terlihat jelas, masih banyak media-media pendidikan yang belum mempergunakan email atau blog sebagai sarana utama atau tambahan untuk perkembangan kegiatan belajar-mengajar mereka.


Sumber : Santrock J. W. (2008). Psikologi Pendidikan. Edisi kedua. Jakarta : Prenada Media Group.

Educational Psychology-2

| | 0 komentar

Teknologi dan Pendidikan


Kita ketahui bahwa pada masa kini, teknologi sangat berperan penting dalam dunia pendidikan, khususnya sebagai penyedia informasi terbuka serta fasilitator kita dalam persiapan di dunia kerja. Dan seiring berjalannya waktu teknologi tersebut telah melalui perkembangan dan pembaharuan menjadi kearah yang lebih terperinci lagi. Namun dalam pengembangannya di dunia pendidikan, khususnya di negara ini, Indonesia, diketahui bahwa terdapat banyak kendala yang menjadikan teknologi kurang mendapat perhatian penting dalam beberapa seginya.
Yang menjadi pertanyaan adalah apa saja yang menjadi faktor timbulnya hal tersebut? Dan bagaimana peran psikolog dalam meringankan permasalahan tersebut?

Menurut saya, hal ini dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan dasar (misalnya dengan cara penyuluhan) mengenai perlunya teknologi untuk masa depan bagi generasi pembelajar, yang tentunya sudah menjadi kewajiban guru pembimbing untuk menstimulinya.
Dan alasan lain ialah karena warga negara Indonesia sebagian besar penduduknya masih sarat dengan kemiskinan dan keterpurukan sosial.
Peran yang dapat psikolog lakukan adalah dengan membantu para guru memberikan penyuluhan terbuka  mengenai pentingnya teknologi di sekolah-sekolah dan memberiakan motivasi yang membangun kepercayaan diri warga-warga yang kurang mampu dalam memajukan wawasan mereka.


sumber : Psikologi Pendidikan,John W. Santrock, edisi kedua.

Educational Psychology-1

| | 0 komentar

Dalam teorinya, yakni salah satunya Cara Mengajar yang Efektif, dinyatakan bahwa terdapat dua hal utama yang selayaknya dimiliki seorang pengajar yakni, (1) pengetahuan dan keahlian profesional, yang berupa penguasaan materi pelajaran, strategi pengajaran, penetapan tujuan dan perencanaan instruksional, keahlian manajemen kelas, keahlian motivasional, keahlian komunikasi maupun teknologi,  dan (2) komitmen dan motivasi.

Namun dari dua hal tersebut, timbul pertanyaan mengenai strategi pengajaran yaitu, 
Apa makna khusus dan penjelasan rinci tentang Konstruktivisme ? 


Konstruktivisme merupakan proses pembelajaran yang menerangkan bagaimana pengetahuan disusun dalam pikiran manusia. Unsur-unsur konstruktivisme telah lama dipraktikkan dalam kaedah pengajaran dan pembelajaran di tingkat sekolah dan universitas tetapi tidak begitu terlihat dan tidak ditekankan. Menurut paham konstruktivisme, ilmu pengetahuan sekolah tidak boleh dipindahkan dari guru kepada murid dalam bentuk yang serba sempurna. Murid perlu dibina suatu pengetahuan seperti pengalaman masing-masing. Pembelajaran adalah hasil daripada usaha murid itu sendiri dan guru tidak boleh belajar untuk murid. Realita yang diketahui murid adalah realita yang dia bina sendiri. Murid sebenarnya telah mempunyai satu set ide dan pengalaman yang membentuk struktur kognitif terhadap diri mereka.
Untuk membantu murid membina konsep atau pengetahuan baru, guru harus mengolah struktur kognitif yang tersedia pada diri mereka. Apabila pengetahuan baru telah disesuaikan dan diserap untuk dijadikan sebagai pegangan kuat mereka, barulah kerangka baru tentang sesuatu bentuk ilmu pengetahuan dapat dibina. Proses ini dinamakan konstruktivisme.

Beberapa ahli konstruktivisme yang terkemuka berpendapat bahwa pembelajaran yang bermakna itu bermula dengan pengetahuan atau pengalaman setiap murid. Dalam kelas konstruktivis seorang guru tidak mengajarkan kepada anak bagaimana menyelesaikan persoalan, namun mempresentasikan masalah dan mendorong siswa untuk menemukan cara mereka sendiri dalam menyelesaikan permasalahan. Selain itu , para siswa diberdayakan oleh pengetahuan yang berada dalam diri mereka. Mereka berbagi strategi dan penyelesaian, debat antar satu dengan lainnya, berfikir secara kritis tentang cara terbaik untuk menyelesaikan setiap masalah.


bahan bacaan : Psikologi Pendidikan,, John W. Santrock, edisi kedua.
                          http://andrie-dedi.blogspot.com/2010/05/pengertian-pendekatan-pembelajaran.html