Selama
saya duduk di bangku SMA saya tidak menyadari bahwa apa yang saya pelajari ternyata memiliki daya guna untuk membangun kekuatan yang sangat
mengesankan. Ketika itu, tujuan saya belajar adalah hanya untuk mendapatkan prestasi,
kelak mendapat pekerjaan yang layak, dan pengakuan dari lingkungan sekitar bahwa
saya seorang yang berpendidikan. Namun setelah menjadi mahasiswa saya sadar apa
yang saya pikirkan selama SMA adalah sangat “naif”. Karena saya mulai mengerti
arti belajar yang sesungguhnya.
Melalui
teori belajar ini saya baru menyadari bahwa banyak hal yang saya dapat dari
proses belajar yaitu memperkaya diri saya terutama dalam hal cara
berpikir, dan gaya hidup.
Kekayaan pikiran itu merupakan ide-ide atau buah dari pengalaman hidup dari suatu fenomena
menjadi fokus dari pembelajaran yang menghasilkan tubuh teori berdasarkan asumsi.
Dalam menciptakan perubahan sikap terhadap suatu asumsi yang dianggap benar
sebagian banyak orang, tanpa disadari telah jadi kontra produktif tehadap
sebagian yang ada disekitar kita. Contoh “sebagian orang mengatakan berbohong
demi kebaikan itu tidak salah”. Dengan demikian ini akan menyelamatkan diri
sendiri dan mengorbankan orang lain ataupun sebaliknya. Misalnya, “guru
bertanya, apakah kalian sudah mengerti? Serentak mengatakan, "sudah Bu…", padahal belum
semua mengerti. Itulah yang sering saya lakukan semasa duduk di bangku SMA--meski masih pernah terjadi sampai saat ini.
Kekayaan dalam bergaya hidup dapat dilihat
dari cara bicara, ekspresi, penampilan, dan sopan santun yang lebih baik, karena kita tahu bila ingin di hormati terlebih dahulu menghormati,
hal ini sudah saya rasakan perbedaan yang sangat kontras pada saat saya SD
dan SMP, karena pengetahuan yang lebih banyak
membuat gaya hidup yang sangat berbeda dan lebih baik dibanding
teman-teman yang hanya pendidikan SMP dalam
banyak hal.
Fokus
dalam teori belajar sebagai kunci untuk
melakukan sebuah riset proses belajar dengan mengumpulkan berbagai data dalam
pencapaian prinsip belajar yang kekal, namun
belum ada yang berhasil membangun prinsip belajar yang kekal karena sebuah
teori tidak akan abadi sepanjang masa, dimana perkembangan teknologi informasi
akan menghasilkan teori-teori baru yang sesuai dengan kebutuhan hidup pada masa
yang akan datang. Inilah yang dialami pada
saat ini. Fokus dalam teori pembelajaran ini membuat saya lebih mengerti
akan informasi dan pemerosesan informasi
yang saya terima dari belajar.
Melalui
teori belajar ini juga menumbuhkembangkan faktor pribadi, sosial, dan kultural,
sehingga pembelajar mendapatkan informasi
baru dan keterampilan dalam memecahkan masalah dengan pemikiran yang lebih
logis. Hal ini dapat dimisalkan, berbagai pendapat dari berbagai ilmuan yang mengembangkan informasi
yang berbeda dan dapat diterima oleh orang banyak secara logika, sehingga
menambah pengetahuan dalam melakukan sosialisasi dengan masyarakat berbagai
kultur yang ada disekitarnya.
0 komentar:
Posting Komentar